Tuesday, November 17, 2009

SKRIPSI.........IT'S VERY EASY NOW.....

apakah anda bingung cari topik buat skripsi ?
apakah anda bingung cari judul buat skripsi ?
atau.....
mungkin anda mengalami kesulitasn di dalam mengerjakan atau membuat skripsi ?
bukan jamanya lagi untuk mempersulit diri di dalam membuat skripsi, karena pada dasarnya didalam mengerjakan skripsi itu tidak ada yang sulit.

perkenankan saya untuk membantu anda di dalam menyelesaikannya, saya jamin kurang dari 1 bulam skripsi anda pasti selesai dan anda hanya tinggal ujiannya saja.
jika anda bersedia memberikan kesempatan saya untuk membantu, maka kirimkan email ke alhallaj_82@yahoo.com yang formatnya :
subject : bimbingan skripsi
isi : tulis nama, fakultas, jurusan, dan topik yang ingin anda bahas.
setelah itu saya akan mengirimkan bebrapa contoh judul skripsi untuk anda pilih,beserta harga dan cara pemesanan.
cara ke 2. dengan format yang sama anda kirim lewat sms ke no. 085755877947
semua item harganya Rp. 200.000,-.
pesanan akan segera dikirim setelah saya lakukan pengecekan.

Kejadian Tahun 2012

Pada manuskrip peninggalan suku Maya yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem
penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar

sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.
Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang
Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan
kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan
pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di
Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.
Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari
terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di
atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima.
Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel
berkecepatan 400 kilometer per detik.
Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga
memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang
mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang
menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat
membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi,
pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti, ujar Sri.
Langkah antisipatif
Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat
hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang
Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama
beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak
yang ditimbulkan.
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun
pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan
Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang
radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin
akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN,
dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang
mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang
terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.
Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus
dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.
Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem
navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam
memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.
Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi,
dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan
delai propagasi pada sinyal GPS.
Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu,
komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan
sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.
Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk
menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan
pemodelan yang sama untuk bidang navigasi, tutur Bambang.
Sumber : kompas.com
Ditulis oleh Qisthi

SETTING LAYANAN INTERNET UNLIMITED

akses internet semakin mudah semua operator celullar maupun cdma sudah menggunakan fasilitas fixed wireless. Apalagi tarifnya semakin bersaing, seakan pelanggan semakin dimanjakan…..^.^
nah kali ini saya akan mencoba sedikit mengulas tarif dan kode cara berlangganan dari kartu smart, fren, flexi, dan axis yang aku kumpulkan dari berbagai sumber.

Setting internet unlimited kartu smart :
1. Paket harian kode : *333*1*0 tekan ok/yes tarif Rp. 3.000,-
2. Paket mingguan kode : *333*7*0 tekan ok/yes tarif Rp. 15.000,-
3. Paket bulanan kode : *333*30*0 tekan ok/yes tarif Rp. 45.000,-

Setting internet unlimited kartu fren :
1. Paket Rp. 50.000,- Quota : 500 MB ketik : UNL50 kirim ke 777
2. Paket Rp. 100.000,- Quota : 1,5 GB ketik : UNL100 kirim ke 777
3. Paket Rp. 150.000,- Quota : 2,5 GB ketik : UNL150 kirim ke 777
4. Paket Rp. 250.000,- Quota : 3,5 GB ketik : UNL250 kirim ke 777

Setting internet unlimited kartu flexi :
1. Paket harian (Rp. 2500,-)ketik REG(spasi)HARIAN kirim ke 2255
2. Paket mingguan (Rp. 15.000,-) ketik REG(spasi)MINGGUAN kirim ke 2255

Setting internet unlimited kartu Axis :
1. Paket harian 2 MB tarif Rp. 1.500,-
2. Paket mingguan 10 MB tarif Rp. 8.000,-
3. Paket bulanan 100 MB tarif Rp. 40.000,-
4. Paket bulanan 500 MB tarif Rp. 100.000,-
5. Paket bulanan unlimited tarif Rp. 400.000,-

Cara berlangganan ada 2 cara :

1. Ketik REG(nama paket) kirim ke 777
Contoh : REGBULANAN kirim ke 777
2. Tekan *777# dan pilih nama paket

Wednesday, November 11, 2009

DENGAN KERENDAHAN HATI MARI KITA SIMAK DAN RENUNGKAN TENTANG TUJUAN HIDUP YANG SEBENARNY

Nasehat ini untuk semuanya ..........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci........... ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena
kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan.....
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta....
Namun...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu".....
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng..

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan
sorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu".....
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....
Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu


Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena
menuruti kemauan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu.....
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya......
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth.....
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu....

Didiklah istrimu...
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang
suami Muhammad saw menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah...
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam....
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Jika engkau menjadi istri...
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan..... Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi pendurhaka...... jangan..........

Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....

Amin....

TUJUH HARI HIDUP DALAM KUBUR

Ada seorang pemuda Bani Isroil yang menderita sakit keras berkepanjangan. Melihat kondisi anaknya yang tak kunjung sembuh sang ibu bernadzar, ”Yaa Allah, jika Engkau berkenan memberikan kesembuhan pada anakku, maka aku akan melaksanakan “pendem bumi” atau berada dalam bumi selama tujuh hari”. Tidak lama setelah sang ibu bernadzar, Allah mengabulkan permohonannya, pemuda yang sakit tadi akhirnya sembuh total. Namun, setelah beberapa hari dari kesembuhan anaknya, sang ibu tak kunjung melaksanakan nadzarnya. Suatu malam ibu tadi bermimpi, ia bertemu ular yang bisa berbicara,

“Wahai ibu, cepatlah engkau laksanakan nadzarmu sebelum Allah menimpakan bala padamu”. keesokan harinya ia bercerita tentang mimpi tersebut pada anaknya, dan ia berkata, “Wahai anakku, untuk melaksanakan nadzarku, maka galilah tanah di kuburan umum sana”. Sang anak dengan sangat berat hati dan deraian air mata yang bercucuran karena begitu terharu melihat pengorbanan ibunya, akhirnya menggali tanah di kuburan sesuai dengan nadzar sang ibu. Dan ketika sudah selesai penggalian, lalu pemuda tadi memasukkan ibunya dalam kubur tersebut, dan ketika itu ibu berdo’a, ”Yaa Allah, Engkau telah mengabulkan permintaanku sehingga anakku telah sembuh dari sakitnya, dan dengan ini aku melaksanakan apa yang menjadi nadzarku, maka jagalah aku dalam kubur ini dari segala bahaya”. Dan rupanya Allah ta’ala mengabulkan apa yang menjadi do’a ibu tadi, dan ketika di dalam kubur, ibu tadi melihat diatas kepalanya terdapat sinar yang terang dan ia melihat ada sebuah kamar yang terbuat dari kaca di tengah kebun yang indah, yang di jaga oleh dua wanita yang cantik jelita. Wanita : “Wahai ibu, kemarilah” (dan ibu tadi langsung menghampirinya) Ibu :”Assalamu’alaikum….” (namun salam tersebut tidak dijawab) Ibu tadi melihat kejadian yang aneh pada kedua wanita tersebut yang kondisinya sangatlah berbeda. Yang satu dikipasi oleh seekor burung dengan sayapnya, namun yang satunya lagi kepalanya di patuk oleh seekor burung hingga darahnya bercucuran. Ibu tersebut bertanya pada wanita yang pertama : “Amal apakah yang engkau lakukan, sehingga kamu memperoleh kemuliaan yang sangat besar ini ?” wanita pertama menjawab : “Di dunia aku selalu ta’at pada suamiku, sehingga suamiku meridhoi aku ketika aku mati dan Allah meridhoi keta’atanku pada suamiku dan ketaatanku pada-Nya”. Lalu ibu tadi bertanya pada wanita yang kedua : “Dengan sebab apa kamu mendapat siksaan yang amat pedih ini ?” wanita menjawab : “Di dunia dulu akau adalah seorang wanita yang sholehah dan rajin ibadah, namun pada suatu hari aku tidak patuh pada suamiku dan suamiku tidak ridho ketika aku mati, maka disini aku mendapatkan kemuliaan berupa kamar dan taman yang indah, karena ibadahku, namun aku juga mendapat siksaan yang pedih karena aku tidak taat pada suamiku, maka hai ibu ketika kamu nanti kembali ke dunia, aku minta tolong agar engkau mau memintakan ma’afku pada suamiku”. Setelah berlalu tujuh hari maka kedua wanita tersebut berkata : “Wahai ibu, sudah tujuh hari kamu berada disini dan ini saatnya ibu kembali, karena anakmu sudah menunggumu dan sekarang ia sedang menggali kuburmu”. Ibu tersebut bergegas kembali ke kuburnya dan saat itu juga anaknya sudah selesai menggali kuburnya, lalu ia pun keluar dari kuburnya bersama anaknya yang menjemput tadi. Dan sesampai di rumah maka mulai saat itu juga ibu tadi di datangi banyak tamu untuk menanyakan kejadian yang telah terjadi atas dirinya, dan salah satunya adalah suami dari wanita yang ia temui di alam kubur. Dan ibu tadi bercerita tentang kejadian yang menimpa pada istrinya yang ia temui di alam kubur dan ibu tadi menyampaikan pesan agar suami memberikan ma’af pada istrinya. Mendengar penuturan sang ibu tadi, suami tadi menangis, ia merasa sangat kasihan terhadap istri yang dulu sangat dicintinya. Lalu iapun memberikan ma’af pada istrinya dan mendo’akannya agar ia segera mendapat ampunan dari Allah Swt. Pada malam hari setelah sang suami tadi memberikan ma’afnya kepada istri yang sudah di dalam kubur, ibu tadi bermimpi bertemu dengan wanita yang ia temui di alam kubur dan sekarang keadaanya lebih baik karena sudah dibebaskan dari siksa sebab pemberiaan ma’af dari suaminya.
(Syeikh Ahmad Syihabuddin Al Qulyubi ra)

BUDAK ISTIMEWA

Pada suatu hari ada seseorang membeli budak, dan budak yang akan dibelinya tersebut berkata : “Tuan aku mau menjadi budakmu asal tuan mau memenuhi tiga syarat yang aku ajukan : 1.ketika masuk waktu sholat fardlu, maka tuan harus mengizinkan aku untuk menunaikan sholat. 2.Aku mau melayani tuan hanya di waktu siang dan aku tidak mau melayani tuan di waktu malam. 3.Sediakanlah ruangan atau kamar bagiku yang tidak baleh masuk kecuali aku. Lalu tuan tersebut berkata : ”Baik, semua permintaanmu aku penuhi”. Selanjutnya si budak tersebut di perlihatkan beberapa kamar dan ia disuruh untuk memilihnya, dan si budak tersebut memilih kamar yang rusak berantakan. Melihat pilihan sang budak, sang tuan menjadi heran dan bertanya :

“Kenapa engkau memilih kamar yang rusak, berantakan, padahal masih ada kamar yang lebih bagus ?” budak menjawab : “Apa tuan tidak tahu, justru dalam kamar yang rusak ini aku merasa nyaman dan khusuk beribadah kepada Allah ta’ala”. Maka takkala malam telah tiba, sibuklah si budak dalam kamarnya. Hingga pada suatu malam, tuan ini berjalan-jalan menengok beberapa kamar yang ada dalam rumahnya, maka tertujulah pandangannya pada kamar si budak, tiba-tiba ada cahaya yang memancar dari kamar tersebut sampai ke langit, sedang ia melihat si budak dalam posisi duduk bermunajat pada Tuhannya dengan berdo’a : “Wahai Tuhanku, di siang hari Engkau telah wajibkan aku untuk melayani tuanku, sehingga hannya di malam harilah aku bisa melayani-Mu (bermunajat pada-Mu), maka ampunilah hamba ini”. Tuan tersebut berdiri tanpa bergeming karena keheranan, hingga fajar datang dan lenyaplah cahaya yang memancar dari kamar si budak. Tuan tadi lalu kembali ke kamar sambil menceritakan kejadian yang baru terjadi pada istrinya. Lalu pada malam yang berikutnya, keduanya ingin melihat si budak, dan kejadian aneh itu terjadi pada diri si budak lagi. Dan pada pagi hari keduanya memanggil si budak, dan berkata : “Engkau kumerdekakan, karena engkau adalah hamba Allah ta’ala yang diberikan keistimewaan, dan keduanya bercerita pada si budak atas sesuatu yang ia lihat pada malam-malam tersebut, lalu si budak mengangkat kedua tangannya dan berkata : “Wahai Tuhanku, aku telah meminta kepada-Mu, agar tidak membuka tutupku/satirku, dan untuk tidak menampakkan haliyahku (keadaan sebenarnya) maka takkala Engkau membukanya maka cabutlah nyawaku kehadiratmu”. Subhaanallah, setelah si budak tersebut berdo’a, seketika itupun ia meningggal dunia.
(Syeikh Ahmad Syihabuddin Al Qulyubi ra)

Hikmah Berbakti Pada Orang Tua

Suatu hari Nabi Sulaiman as. melakukan perjalanan dengan terbang di udara mengendarai angin yang memang telah patuh pada beliau as. Nabi Sulaiman melayang-layang diatas lautan yang luas. Pada saat Nabi Sulaiman as. mengarahkan pandangannya ke dasar laut yang dalam, disitu terdapat suatu benda yang memantulkan cahaya dan sinarnya naik sampai ke permukaan laut. Nabi Sulaiman as. menyuruh angin untuk berhenti agar beliau bisa lebih seksama mengamati benda tersebut. Saat itu Nabi Sulaiman as. memerintahkan beberapa jin untuk mengambil benda tersebut yang tidak lain adalah sebuah kubah yang sangat indah yang terbuat dari batu zamrud.

Nabi Sulaiman as. sangat heran dan kagum atas keberadaan benda tersebut. Hal ini bukan hanya dikarenakan atas keindahan dan sinarnya yang memancar, tetapi di dalam kubah tersebut terdapat sesuatu yang tersembunyi. Nabi Sulaiman as. Lalu berdo’a, memohon kepada Allah Swt. agar diperlihatkan sesuatu yang ada dalam kubah tersebut. Seketika itu do’a Nabi Sulaiman as. dikabulkan oleh Allah Swt, kubah tersebut mulai terbuka secara perlahan-lahan, dan mulailah terlihat seorang pemuda yang sedang bersujud pada Allah Swt.
Nabi Sulaiman as. lalu bertanya pada pemuda yang terdapat dalam kubah tersebut. Nabi Sulaiman, “Assalamu’alaikum, ki sanak apakah kamu itu manusia malaikat atau jin ? Pemuda, “Aku adalah manusia biasa”. Nabi Sulaiman, “Kalau kamu manusia biasa, mengapa kamu bisa hidup ditempat seperti ini dan apa sebabnya kamu mendapat karomah dan kemuliaan yang sangat mulia ini dari Allah ? Pemuda, “Aku tidak tahu, tetapi sewaktu aku hidup di dunia aku sangat menghormati dan menyayangi kedua orang tuaku. Dahulu aku mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta. Keadaan ibuku sangat lemah, kemanapun aku pergi aku selalu menggendongnya dan aku selalu melayani apapun yang menjadi kebutuhannnya. Suatu hari ibuku berdo’a, “Ya Allah, apabila aku meninggal mendahului anakku nanti, berikanlah kemulyaan padanya, karena aku sangat menyayangi dan mencintainya. Tempatkanlah ia tidak di langit dan tidak di bumi”.
Pada suatu hari, setelah ibuku meninggal, aku berjalan-jalan di tepi laut untuk melihat pemandangan sambil melihat-lihat kekuasaan Allah. Saat itu aku di kejutkan oleh suatu benda yang bercahaya dari dalam laut. Lama-kelamaan benda tersebut naik ke permukaaan dan mulai menepi menghampiriku. Benda yang tidak lain adalah sebuah kubah putih dengan cahaya nya yang berkilauan itu mulai terbuka pintunya dan aku pun masuk ke dalamnya dan saat itulah pintunya tertutup dengan sendirinya. Setelah itu aku tidak tahu apakah aku berada di bumi atau di langit, dan Allah telah mencukupi segala kebutuhanku di dalamnya.
Nabi Sulaiman, “Bagaimana Allah memberikan rizki padamu”? Pemuda, “Ketika aku merasakan lapar maka dinding kubah ini mengeluarkan pohon yang berbuah yang buahnya tiada pernah aku temui di dunia dan di sebelahnya memancarkan air yang putih jernih lebih jernih dari air dunia dan rasanya lebih manis dari madu dan setelah aku merasa kenyang maka pohon serta mata air tadi kembali masuk dalam dinding kubah”. Nabi Sulaiman, “Bagaimana kamu mengetahui malam dan siang?” Pemuda, “Jika dinding kubah ini bersinar maka itu bertanda siang hari, dan jika sinarnya hilang maka itu bertanda malam hari”.
Melihat kejadian yang luar biasa itu, Nabi Sulaiman as. memuja dan mengagungkan nama Allah dan berdo’a agar kubah tersebut tertutup kembali dan memerintahkan pada jin untuk mengembalikan kubah tersebut ke asalnya yaitu di dasar laut yang dalam. (An Nawaadir)

PERUMPAMAAN TENTANG ORANG-ORANG RAKUS

Zaman dahulu ada seorang petani yang suka bekerja keras dan berbudi baik, yang mempunyai beberapa anak laki-laki yang malas dan rakus. Ketika sekarat, Si Tua mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan menemukan harta karun kalau mau menggali tempat tertentu di kebun. Segera setelah ayah itu meninggal, anak-anaknya bergegas kekebun, menggalinya dan satu sudut ke sudut lain, dengan putus asa dan kehendak yang semakin memuncak setiap kali mereka tidak menemukan emas di tempat yang disebut ayahnya tadi. Namun...

mereka sama sekali tidak menemukan emas. Karena menyadari bahwa ayah mereka itu tentunya telah membagi-bagikan emasnya semasa hidupnya, lelaki-lelaki muda itupun menanggalkan usahanya. Akhirnya, terpikir juga oleh mereka, karena tanah sudah terlanjur dikerjakan, tentunya lebih baik ditanami benih. Mereka pun menanam gandum, yang hasilnya melimpah-limpah. Mereka menjualnya, dan tahun itu mereka menjadi kaya. Setelah musim panen, mereka-berpikir lagi tentang harta terpendam yang mungkin masih luput dari penggalian mereka; mereka pun menggali lagi ladang mereka, namun hasilnya sama saja. Setelah bertahun-tahun lamanya, merekapun menjadi terbiasa bekerja keras, disamping juga mengenal musim, hal-hal yang tidak pernah mereka pahami sebelumnya. Kini mereka memahami cara ayah mereka melatih mereka; mereka pun menjadi petani-petani yang jujur dan senang. Akhirnya mereka memiliki kekayaan yang cukup untuk membuat mereka sama sekali melupakan perkara harta terpendam tersebut. Itulah juga ajaran tentang pengertian terhadap nasib manusia dan karma kehidupan. Guru, yang menghadapi ketidaksabaran, kekacauan, dan ketamakan murid murid, harus mengarahkan mereka ke suatu kegiatan yang diketahuinya akan bermanfaat dan menguntungkan mereka tetapi yang kepentingan dan tujuannya sering tidak terlihat oleh murid-mulid itu karena kebelumdewasaan mereka.
Catatan Kisah ini, yang menggarisbawahi pernyataan bahwa seseorang bisa mengembangkan kemampuan tertentu meskipun ia sebenarnya berusaha mengembangkan kemampuannya yang lain, dikenal sangat luas. Hal ini mungkin disebabkan adanya pengantar yang berbunyi, "Mereka yang mengulangnya akan mendapatkan lebih dari yang mereka ketahui."

Kisah ini diterbitkan oleh seorang ulama Fransiskan, Roger Bacon (yang mengutip filsafat Sufi dan mengajarkannya di Oxford, dan kemudian dipecat dari universitas itu atas perintah Paus) dan oleh ahli kimia abad ketujuh belas, Boerhaave.

Versi ini berasal dari Hasan dari Basra, Sufi yang hidup hampir seribu dua ratus tahun yang lalu.
Bahlul, si tolol yang bijaksana, sering menyembunyikan kecendekiaannya di balik tabir kegilaan. Dengan itu, ia dapat keluar masuk istana Harun Al-Rasyid dengan bebasnya. Sang Raja pun amat menghargai bimbingannya. Suatu hari, Bahlul masuk ke istana dan menemukan singgasana Raja kosong. Dengan enteng, ia langsung mendudukinya. Menempati tahta Raja termasuk ke dalam kejahatan berat dan boleh dihukum mati. Para pengawal menangkap Bahlul, menyeretnya turun dari tahta, dan memukulinya. Mendengar teriakan Bahlul yang kesakitan, Raja segera menghampirinya. Bahlul masih menangis keras ketika Raja menanyakan sebab keributan ini kepada para pengawal. Raja berkata kepada yang memukuli Bahlul, “Kasihan! Orang ini gila. Mana ada orang waras yang berani menduduki singgasana Raja?” Ia lalu berpaling ke arah Bahlul, “Sudahlah, tak usah menangis. Jangan kuatir, cepat hapus air matamu.” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, bukan pukulan mereka yang membuatku menangis. Aku menangis karena kasihan terhadapmu!” “Kau mengasihaniku?” Harun mengherdik, “Mengapa engkau harus menangisiku?” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, aku cuma duduk di tahtamu sekali tapi mereka telah memukuliku dengan begitu keras. Apalagi kau, kau telah menduduki tahtamu selama dua puluh tahun. Pukulan seperti apa yang akan kau terima? Aku menangis karena memikirkan nasibmu yang malang

AHLI FILSAFAT

Ketika Timur Lenk menguasai kota Aq Syahr, datang seorang pengikut filsafat. Ia mengutarakan kepada Timur Lenk, dengan bantuan seorang juru bicara, bahwa ia ingin menguji ulama Aq Syahr. Timur Lenk mengumpulkan seluruh ulama dan berkata pada mereka, "Seorang laki-laki ahli filsafat ingin menguji kalian. Jika tidak seorangpun dapat menjawab pertanyaannya, mereka menganggap bahwa negara Romawi tidak memiliki seorang ulama pun, dan bahwa ilmu itu telah sirna. Bila hal itu terjadi, harga diri kalian hilang." Ulama Aq Syahr lalu berkumpul di suatu ruangan khusus dan memusyawarahkan masalah tersebut. Mereka agak putus asa memikirkan bagaimana caranya mengatasi bahaya yang siap menghadang di hadapan mereka. Bahkan mereka akan menyewa ulama dari luar daerah untuk menghadapinya, meskipun tempatnya jauh. Akhirnya mereka sepakat untuk mengajukan Syekh Nashruddin. Mereka mengutus seseorang untuk menemuinya, dan Nashruddin pun menerima kedatangan mereka. Lalu diutarakanlah apa yang mengganggu pikiran mereka. Nashruddin berfikir sejenak, lantas berkata:

"Serahkan urusan ini kepadaku!" Mereka bertanya, "Apa yang akan anda lakukan?" Nashruddin menjawab, "Aku akan mengadakan tanya jawab dengannya. Jika jawabanku tepat, itu bagus. Bila tidak, aku pasti akan berkata 'Aku laki-laki jadzab, aku masuk sesuai kehendak hatiku'. Lalu kalian hendaknya berkata, 'Kami tidak menganggapnya sebagai orang pandai.' Lalu datangkan orang selain aku! Bila aku berhasil, kalian harus memberiku hadiah." Mereka menjawab, "Baiklah, apapun yang anda inginkan, akan kami usahakan. Yang penting, laki-laki itu harus kalah." Pada hari yang telah ditentukan, sebuah panggung didirikan di sebuah lapangan yang luas. Timur Lenk duduk dengan pakaian perang dikelilingi para prajurit yang bersenjata lengkap. Laki-laki ahli filsafat itu hadir. Rambutnya tidak menarik dan bentuknya lucu. Ia lalu duduk di dekat singgasana kerajaan. seluruh hadirin menunggu kedatangan Syekh Nashruddin, rival ahli filsafat itu. Nashruddin hadir dengan mengenakan surban besar dan berjubah. Di belakangnya mengiringi para muridnya, di antaranya Hamad. Mereka berdua masuk ke panggung dan Nashruddin duduk di sebelah Timur Lenk. Setelah minum dan istirahat sejenak, ahli filsafat itu maju ke tengah dan membuat lingkaran. Ia lalu menunggu jawabannya dengan memandang ke arah Nashruddin. Nashruddin berdiri dan menancapkan tongkatnya tepat di tengah lingkaran. Ia membagi lingkaran menjadi dua bagian, dan memandang ke arah ahli filsafat. Lalu Nashruddin membuat garis lagi, sehingga lingkaran terbagi menjadi empat bagian. Tiga bagian menuju ke arah Nashruddin dengan isyarat jari dan satu bagian untuk si ahli filsafat. Nashruddin meletakkan kedua tangannya di belakang punggung yang diarahkan ke ahli filsafat. Ahli filsafat puas dengan apa yang dilakukan Nashruddin itu. Ia merasa, bahwa Nashruddin tahu apa yang dimaksudkannya. Selanjutnya ahli filsafat membuat kedua tangannya dan membentuknya seperti kerah baju. Lalu kedua tangan itu diturunkan dari atas ke bawah dan jari jemarinya terbuka, lalu kedua tangannya dinaikkan ke udara beberapa kali. Nashruddin berbuat sebaliknya: membuka jari jemarinya dan diturunkan ke bawah. Ahli filsafat puas dengan apa yang dilakukan Nashruddin. Setelah itu, ahli filsafat meletakkan jari jemarinya di atas tanah dan berjalan merangkak sebagaimana layaknya binatang. Ia mengisyaratkan ke arah perut, seakan-akan keluar sesuatu dari dalam perutnya. Nashruddin mengeluarkan sebutir telur dari saku dan menggerakkan kedua tangannya seakan hendak terbang. Melihat jawaban Nashruddin, ahli filsafat itu sangat puas dan kagum. Ia maju ke arah Nashruddin dan mencium tangannya dengan penuh penghormatan. Ia mengatakan, bahwa Aq Syahr beruntung mempunyai seorang cerdik pandai seperti Nashruddin. Seluruh hadirin memberikan ucapan selamat kepada Nashruddin dan memberikan hadiah yang melimpah serta uang banyak. Bahkan ada yang menjanjikan harta benda di lain waktu. Tidak ketinggalan Timur Lenk memberi hadiah kepada Nashruddin dan menempatkannya di kelompok orang kaya. Setelah semua penonton bubar, Timur Lenk dan para pengawalnya mengelilingi ahli filsafat dan bertanya dengan bantuan juru bahasa, "Kami tidak mengerti isyarat-isyarat yang anda lakukan dengan Syekh Nashruddin. Jelaskan kepada kami apa yang terjadi sebenarnya?" Ahli filsafat menjawab, "Melihat perselisihan ulama filsafat Yunani dan ulama Bani Israil tentang terbentuknya alam semesta, saya tidak tahu apa pendapat ulama Islam tentang hal tersebut. Maka saya ingin mempelajarinya. Saya isyaratkan pada Nashruddin bahwa bumi itu bulat dan besar. Nashruddin membenarkan ucapan saya dan berkata, 'Bumi itu terbagi menjadi dua bagian. Setengah lingkaran utara dan setengah belahan selatan.' Lalu Nashruddin membaginya menjadi empat bagian. Tiga bagian ke arahnya dan satu bagian ke arahku. Ia mengisyaratkan, bahwa tiga bagian bumi adalah lautan dan satu bagian daratan. Nashruddin juga memberitahukan bahwa bumi terbagi menjadi tujuh negara. Lebih lanjut saya isyaratkan isi bumi dan rahasianya dengan mengangkat jari jemari ke udara dan menggerakkannya, maksudku tumbuh-tumbuhan, barang tambang dan bagaimana proses terjadinya. Syekh Nashruddin mengangkat kedua tangannya menunjuk ke bawah dan mengisyaratkan turunnya hujan adalah ke bawah, yang tercurah dari langit. Kekuatan matahari dan pengaruh makhluk angkasa di bundaran bumi membantu proses bumi, sehingga mendatangkan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Cara Nashruddin menjelaskan hal itu sesuai dengan pendapat ulama filsafat periode akhir. Kemudian aku isyaratkan tentang perkembang-biakan makhluk dengan melalui proses pembuahan. Namun banyak yang terlewatkan olehku, lalu Nashruddin bermaksud menunjukkan sebagian dari makhluk secara global. Karena itu, saya jadi tahu bahwa Syekh kalian memang pandai dan menguasai pengetahuan tentang langit dan bumi, maupun ilmu logika dan ketuhanan. Dan ia termasuk seorang ahli filsafat. Kalian patut bangga dengan adanya ahli filsafat seperti dia di negeri kalian." Lalu mereka berpamitan kepada ahli filsafat dengan penuh penghormatan. Setelah itu mereka ganti menjumpai Nashruddin dan meminta penjelasan atas jawaban-jawabannya. Berkatalah Nashruddin kepada mereka, "Ahli filsafat itu sedang kelaparan seperti halnya diriku. Ketika ia menggambar lingkaran, maksudnya adalah bahwa di depan rumahnya terdapat kue berbentuk seperti lingkaran yang dibuatnya. Aku membaginya menjadi dua bagian dengan maksud agar sama rata. Akan tetapi, karena ia tidak faham, aku membaginya menjadi empat bagian. Tiga bagian untukku dan satu bagian untuknya. Ia setuju dan mengiyakan dengan isyarat kepala. Selanjutnya, ia mengisyaratkan beras di atas api. Aku isyaratkan kepadanya tentang memasukkan pula bumbu, garam, kismis, dan fustuq ke dalamnya. Ketika berjalan ia bermaksud memberitahukan bahwa dirinya sangat lapar dan menginginkan makanan lezat. Aku isyaratkan kepadanya, bahwa diriku bahkan lebih lapar darinya yang nyaris membuatku terbang karenanya. Pagi hari aku ingin membuat kue, namun yang kutemukan hanya sebutir telur pemberian istriku. Aku belum sempat menelannya ketika kalian memanggilku. Lalu kumasukkan ke dalam saku dan menjaganya secara hati-hati." Seluruh hadirin berkata, "Demi Allah, ini hal yang hebat dan menakjubkan! Bagaimana anda mengerti permasalahannya dan menjawab seperti itu? Ahli filsafat menerima dan membenarkan jawaban Anda, padahal jawaban Anda tersebut tidak seperti yang diinginkannya." Demikianlah, mereka semua bergembira dan tertawa riang lalu pulang ke rumah masing-masing. Sekalipun demikian mereka tetap bingung. (baca cerita sejenis dari tradisi Kristiani dan Zen Buddha)

ILMUWAN ATHEIS

Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Romawi. Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan berfikir dan keluasan ilmu dengan Ulama’-ulama’ Islam. Dia hendak menjatuhkan Ulama’ Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya. Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata:

"Inilah saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usianya yang masih muda. Abu Hanifah berkata "Sekarang apa yang akan kita perdebatkan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai pertanyaannya : Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan? Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan". Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada? Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu. Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan! Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan? Atheis : Ya. Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu? Atheis : Tidak ada angka (nol). Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya? Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya. Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju? Atheis : Ya, sudah tentu. Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang? Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di seluruh bagian. Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan! Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas? Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal? Atheis : Ya, pernah. Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu ? Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya. Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana? Atheis : Ya, masih ada. Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas? Atheis : Entahlah, kami tidak tahu. Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!! Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah? Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap? Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru. Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi. Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya? Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya. Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar? Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia. Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan? Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang. "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis. "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan ilmu yang dimiliki Abu Hanifah .

RAHASIA SEUNTAI KALUNG

Kisah pengabdian Siti Fatimah az-Zahra. r.a. telah menghiasi lembaran sejarah Islam yang abadi sepanjang masa. Fatimah az-Zahra r.a. adalah wanita yang memiliki pribadi agung. Gambaran kehidupannya telah melambangkan citra kemurnian wanita Islam yang menjadi suri teladan bagi kaum Muslimah. Siti Fatimah az-Zahra r.a. dilahirkan ketika bangsa Arab berada dalam zaman Jahiliyah. Namun demikian suasana ini tidak mewarnai kehidupannya, karena beliau dibesarkan dan dididik langsung oleh ayah bundanya. Siapakah yang tidak mengenal ayahanda maupun ibundanya, suami-istri keturunan orang-orang mulia?

Dan sudah menjadi takdir Allah, bahwa ayahandanya yang tercinta diangkat menjadi Nabi akhir zaman. Kehidupan Fatimah az-Zahra r.a. penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Qolbu Fatimah az-Zahra r.a. telah disinari pancaran Nur llahi. Derita hidup yang dialami karena kemiskinan keluarganya tidak membuat dia enggan menolong orang yang kesusahan. Pernah terjadi, di zaman ayahandanya masih hidup, sebuah kisah yang mengharukan. Pada suatu hari, selesai menunaikan sholat, Rasulullah Saw duduk menghadap kiblat dikelilingi oleh para sahabat. Tiba-tiba datanglah seorang Arab pegunungan yang telah tua renta, badannya kelihatan lemah dengan pakaian yang sudah usang dan penuh dengan tambalan. Melihat, keadaan orang tua itu, langsung Rasullah Saw menyapanya. Dengan bibir gemetar orang itu menjawab: 'Ya Rasulullah, aku sedang lapar sekali. Tolonglah aku, berilah aku makanan, hamba tak punya pakaian selain yang sedang kupakai ini. Tolong hamba wahai Rasul . . ." "Sayang, aku tidak memiliki apa-apa yang dapat kuberikan. Tetapi, orang yang menunjukkan kebajikan adalah sama dengan orang yang melakukannya. Pergilah sekarang juga kepada orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. la lebih mengutamakan Allah daripada dirinya sendiri. ltulah Fatimah, putriku. Rumahnya dekat sekali dengan rumahku . . ." demikian jawab kepada orang Arab pegunungan itu, sambil berkata demikian, Rasulullah Saw menyuruh kepada Bilal bin Rabbah agar mengantarkan orang tua itu ke rumah Siti Fatimah r.a. Setelah sampai di depan rumah Siti Fatimah az-Zahra r.a, dengan suara yang tersendat-sendat orang tua itu memanggil-manggil: "Wahai Ahlul Bait , Hai keluarga Rasulullah, penghuni tempat yang sering didatangi malaikat, tempat Jibril turun membawa wahyu Allah ! Mendengar suara orang yang berseru demikian, Siti Fatimah r.a. segera keluar dan mengucapkan salam seraya bertanya tentang keadaan dan keperluan orang tua itu. Pertanyaan Siti Fatimah az-Zahra r.a. segera dijawab oleh orang tua itu dengan suara yang serak: "Aku orang tua pegunungan, aku datang dari tempat yang jauh mengharapkan pertolonganmu. Aku telah mendatangi ayahmu dan aku disuruh ke sini. Wahai putri Nabi, aku lapar sekali, berilah aku makan dan aku tak mempunyai pakaian. Tolonglah aku, semoga Allah merahmatimu." Mendengar jawaban orang tua itu, Fatimah az-Zahra bingung memikirkan apa yang mesti ia berikan kepada orang tua itu untuk meringankan penderitaannya. Pandangan orang tua itu penuh harap belas-kasih dari putri Rasulullah Saw. Siti Fatimah az-Zahra r.a cemas dan bingung karena tidak tahu apa yang hendak diberikannya, sedangkan dia sendiri bersama keluarganya dalam keadaan miskin. Sudah tiga hari mereka berpuasa dan tidak mempunyai makanan untuk berbuka. Namun Siti Fatimah az-Zahra r.a. tidak tega melihat keadaan orang tua itu, ia merasa sangat sedih. Fatimah az-Zahra r.a. kembali memasuki rumahnya dan mencari kesana-kemari, apa kiranya yang dapat diberikan. Hanya ada selembar kulit kambing untuk alas tidur putranya. inilah kiranya yang dapat diberikan kepada orang tua yang mengharap pertolongan itu. Menerima pemberian Siti Fatimah az-Zahra, orang tua itu tercengang bercampur heran, apa kiranya yang dapat diperbuat dengan selembar kulit kambing padahal ia sedang lapar, sedang yang diharapkannya adalah makanan untuk menghilangkan laparnya dan pakaian yang dapat dipakainya. Orang tua itu berkata:"Hai putri Muhammad, aku datang kepadamu karena mengharapkan engkau dapat memberi aku makan dan menutup tubuhku yang hampir telanjang. Tetapi yang kudapati ternyata selembar kulit kambing, lalu apa yang dapat kuperbuat dengan kulit kambing ini?" Ketika mendengar perkataan orang tua itu, Siti Fatimah r.a. bertambah haru hatinya. la sangat malu, dan merasa heran, mengapa ayahandanya menganjurkan orang ini datang kepadanya, padahal ayahandanya tahu bahwa ia tidak memiliki apa-apa dan sering berpuasa menahan lapar. Siti Fatimah az-Zahra r.a. merenung sebentar, apakah ada benda lain yang dimilikinya yang dapat diberikan kepada orang tua ini untuk menghibur kedukaannya. Baru ia teringat; rupanya ia masih mempunyai benda berharga, milik satu-satunya yang paling disayanginya. Itulah seuntai kalung hadiah dari bibinya, putri Hamah bin Abdul Mutthalib yang juga bernama Fatimah. Fatimah az-Zahra r.a. segera melepaskan kalung yang melingkari lehernya dan memberikannya kepada orang tua itu sambil berkata dengan lemah lembut penuh keikhlasan. "Ambillah ini, mudah-mudahan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik." Melihat seuntai kalung yang diberikan oleh putri Rasulullah kepadanya, wajah orang itu berubah gembira bercampur heran. Sambil tersenyum berseri-seri, segera orang itu melangkah pergi membawa untaian kalung pemberian Fatimah az-Zahra r.a. menuju ke masjid dan menemui Rasullah Saw yang masih duduk berkumpul dengan para sahabatnya. Sesampainya di hadapan Rasulullah Saw, orang tua itu menunjukkan pemberian Siti Fatimah r.a. kepadanya dan mengatakan bahwa ketika memberikan barang ini, Siti Fatimah telah mengucapkan kepadanya: "Mudah-mudahan Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik." Takkala melihat kalung pemberian Fatimah, dan mendengar ucapan putri tercintanya kepada orang tua itu, Nabi Saw. tidak dapat menahan rasa harunya, sehingga berlinanglah air matanya menyaksikan hal yang demikian, peristiwa yang amat mengharukan hati. Ammar bin Yasir, salah seorang sahabat, segera berkata: 'Ya Rasulallah, bolehkah aku membeli kalung itu ...?" Keharuan tampak jelas di wajah Rasulullah. Sambil menyapu air mata di pipinya, Nabi menjawab: "Belilah, jika engkau mau, wahai Ammar." Ammar bin Yasir berbalik memandang keadaan orang tua yang menerima kalung dari Siti fatimah r.a. seraya bertanya., "Berapa akan kau jual kalung itu?" "Seharga beberapa potong roti dan daging yang dapat aku makan untuk menghilangkan rasa laparku, dan aku membutuhkan kain untuk menutupi auratku agar aku dapat menunaikan ibadah shalat, dan aku juga memerlukan uang satu dinar untuk biaya_perjalananku pulang, jawab orang tua itu. "Baiklah, kalungmu aku beli dengan harga dua puluh dinar dan seratus dirham, dan engkau akan diberi roti dan daging untuk menghilangkan laparmu. Selain itu, aku akan memberikan juga pakaian dan seekor unta untuk kendaraanmu, yang dapat kau tunggangi untuk membawanu pulang kepada keluargamu." Demikian kata Ammar bin Yasir. "Alangkah mulia hatimu" sahut orang tua itu. Pandangan mata orang tua itu memancarkan suka-cita ketika mendengar kesediaan Ammar bin Yasir membeli kalung itu dengan harga yang tinggi. Kemudian, pergilah Ammar bin Yasir bersama orang itu ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Ammar bin Yasir segera menyelesaikan semua urusannya dengan orang tua itu sebagaimana yang telah dijanjikannya. Tak lama kemudian, tampaklah orang tua itu telah memakai pakaian yang rapi dengan menunggang unta pemberian Ammar bin Yasir, ia datang kembali menemui Rasulullah Saw. Melihat kedatangan orang tua itu dalam keadaan yang telah berubah, Nabi Saw, tersenyum memandang dan bertanya: "Bagaimana keadaanmu sekarang? Sudahkah engkau kenyang dan memiliki pakaian yang cukup?" Mendengar pertanyaan yang diajukan Nabi kepadanya, orang tua itu segera menjawab dengan pandangan mata yang diliputi kegembiraan, Ya Rasulullah, aku telah memperoleh segalanya melebihi apa yang aku butuhkan, bahkan kini aku merasa menjadi orang kaya." "Kalau begitu, balaslah kebaikan Fatimah terhadapmu," kata Rasulullah Saw. Mendengar sabda Nabi Saw, orang tua itu segera menengadahkan wajahnya ke langit dan mengangkat kedua tangannya. Lalu ia mulai berdoa:”Ya Allah, tiada yang kusembah selain Engkau. Berilan Fatimah sesuatu yang tidak pernah dilihat mata dan tidak pernah didengar telinga. Mendengar doa orang tua itu, Nabi Saw, menoleh kepada para sahabat di sekelilingnya dan bersabda, di dunia ini Allah telah memberi karunia kepada Fatimah seperti apa yang didoakan oleh orang tua itu. Fatimah mempunyai ayah seperti aku, seorang utusan Allah kepada seluruh umat manusia dan semesta alam. Fatimah telah dikaruniai suami Ali bin Abi Talib, tidak ada lelaki yang dapat menandinginya dan sepadan untuk menjadi suami selain dia. Dan Allah telah memberikan pula kepadanya dua orang putra, al-Hasan dan al-Husain. Tidak ada anak lain yang menyamai mereka berdua. Mereka berdua adalah cucu Nabi dan akan menjadi pemuda ahli surga yang terkemuka. Setelah berdiam sejenak, Nabi Saw kembali bertanya. "Apakah kalian semua masih ingin mendengar lagi tentang kemuliaan putriku Fatimah?" Mendengar pertanyaan Nabi Saw, para sahabat, menjawab dengan serentak: "Benar wahai Rasulallah.” Nabi Saw. kemudian melanjutkan: "Telah datang kepadaku Malaikat Jibril memberitahuku, Yang dimaksud sesuatu yang tidak pernah dilihat mata dan tidak pernah didenger telinga adalah bahwa di saat meninggalnya Fatimah, ketika ia berada di dalam kubur, ia akan didatangi malaikat dan akan ditanya: Siapa Tuhanmu? Fatimah akan menjawab: Allah Tuhanku. Siapa Nabimu? Fatimah akan menjawab: Ayahku adalah Nabiku." Sabda Nabi Saw kembali: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan Malaikat supaya melindunginya dan selalu menyertainya di waktu hidupnya hingga kedatangan ajalnya." "Barangsiapa di kemudian hari berziarah ke makamku, berarti sama saja dengan datang berkunjung kepadaku ketika aku masih hidup. Barangsiapa berziarah ke makam Fatimah, sama halnya dengan berziarah ke makamku." , Demikianlah sabda Rasulullah Saw, yang telah mengungkapkan keutamaan dan kemuliaan Siti Fatimah az-Zahra. Ammar bin Yasir, setelah membeli kalung milik Fatimah dari orang tua itu, segera membungkus benda itu dengan kain yang diberi wewangian. Sesudah itu ia memerintahkan hamba sahayanya yang bernama Saham agar menyerahkan bungkusan itu kepada Nabi Saw. disertai pesan: "Berikanlah bungkusan ini kepada Nabi Saw dan engkaupun aku berikan kepadanya." Sesampainya di hadapan Nabi Saw, segeralah Saham menyerahkan bungkusan itu dan menyampaikan pesan Ammar bin Yasir. Betapa terharunya Nabi Saw, ketika melihat isi bungkusan dan setelah mendengar pesan itu, segera saja Nabi Saw berkata: "Pergilah engkau kepada Fatimah dan serahkan bungkusan berisi kalung ini kepadanya. Di samping itu, engkau kuhadiahkan juga kepada fatimah!' Maka pergilah Saham menuju rumah Siti Fatimah r.a. Setelah budak itu sampai di rumah Fatimah, dan bungkusan itu langsung diserahkan kepadanya dan sekaligus budak itu menyatakan bahwa dirinya sekarang juga telah menjadi milik putri Rasulullah Saw. Menerima kembali kalung kepunyaannya, Fatimah mengucapkan syukur kepada Allah. Dan tentang diri Saham, segera saja putri Rasul Saw itu berkata: "Dan engkau wahai Saham, mulai hari ini tidak menjadi hamba sahaya lagi. Aku merdekakan engkau!" Betapa gembiranya Saham ketika mendengar pernyataan Siti Fatimah ra. Sungguh, ia sangat suka-cita dan gembira karena tidak pernah dibayangkannya selama ini bahwa ia kelak akan menjadi orang merdeka. Ini merupakan hadiah paling berharga yang pernah diperolehnya di dalam hidupnya. Karena sangat gembiranya, ia terus-menerus tertawa dengan senangnya, sehingga Siti Fatimah r.a. berkata: Mengapa engkau tertawa, Saham?" "Aku tertawa karena merasakan betapa berharganya nilai seuntai kalung yang telah memberi berkah. Benda itu telah mengenyangkan perut orang yang kelaparan, menutupi aurat orang yang hampir telanjang, dan membuat orang miskin merasa kaya. Dan sekarang kalung itu telah memerdekakan seorang budak" jawab Saham dengan mengucapkan terima kasih kepada Siti Fatimah r.a. dan bersyukur kepada Allah Swt.

Sa’ad bin Abi Waqqash

Lelaki Penghuni Surga Diantara dua pilihan, Iman dan Kasih Sayang
Malam telah larut, ketika seorang pemuda bernama Sa’ad bin Abi Waqqash terbangun dari tidurnya. Baru saja ia bermimpi yang sangat mencemaskan. Ia merasa terbenam dalam kegelapan, kerongkongannya terasa sesak, nafasnya terengah-engah, keringatnya bercucuran, keadaan sekelilingnya gelap-gulita. Dalam keadaan yang demikian dahsyat itu, tiba-tiba dia melihat seberkas cahaya dari langit yang terang-benderang.

Maka dalam sekejap, berubahlah dunia yang gelap-gulita menjadi terang benderang dengan cahaya tadi. Cahaya itu menyinari seluruh rumah penjuru bumi. Bersaman dengan sinar yang cemerlang itu, Sa’ad bin Abi Waqqash melihat tiga orang lelaki, yang setelah diamati tidak lain adalah Ali bin Abi Thalib r.a., Abu Bakar bin Abi Quhafah dan Zaid bin Haritsh. Sejak ia bermimpi yang demikian itu, mata Sa'ad bin Abi Waqqash tidak mau terpejam lagi. Kini Sa’ad bin Abi Waqqash duduk merenung untuk memikirkan arti mimpi yang baginya sangat aneh. Sampai sinar matahari mulai meninggi, rahasia mimpi yang aneh tersebut masih belum terjawab. Hatinya kini bertanya-tanya, berita apakah gerangan yang hendak saya peroleh. Seperti biasa, di waktu pagi, Sa’ad dan ibunya selalu makan bersama-sama. Dalam menghadapi hidangan pagi ini, Sa’ad lebih banyak berdiam diri. Sa’ad adalah seorang pemuda yang sangat patuh dan taat kepada ibunya. Namun, mimpi semalam dirahasiakannya, tidak diceritakan kepada ibu yang sangat dicintai dan dihormatinya. Sedemikian dalam sayangnya Sa’ad pada ibunya, sehingga seolah-olah cinta Sa’ad hanya untuk ibunya yang telah memelihara dirinya sejak kecil hingga dewasa dengan penuh kelembutan dan berbagai pengorbanan. Pekerjan Sa’ad adalah membuat tombak dan lembing yang diruncingkan untuk dijual kepada pemuda-pemuda Makkah yang senang berburu, meskipun ibunya terkadang melarangnya melakukan usaha ini. Ibu Sa’ad yang bernama Hamnah binti Suyan bin Abu Umayyah adalah seorang wanita hartawan keturunan bangsawan Quraisy, yang memiliki wajah cantik dan anggun. Disamping itu, Hamnah juga seorang wanita yang terkenal cerdik dan memiliki pandangan yang jauh. Hamnah sangat setia kepada agama nenek moyangnya, yaitu penyembah berhala. Pada suatu hari tabir mimpi Sa'ad mulai terbuka, ketika Abu Bakar mendatangi Sa'ad di tempat pekerjaannya dengan membawa berita dari langit tentang diutusnya Muhammad Saw, sebagai Rasul Allah. Ketika Sa’ad bertanya, siapakah orang-orang yang telah beriman kepada Muhammad Saw, dijawab oleh Abu Bakar : dirinya sendiri, Ali bin Abi Thalib r.a., dan Zaid bin Haritsh. Muhammad Saw, mengajak manusia menyembah Allah Yang Esa, Pencipta langit dan bumi. Seruan ini telah mengetuk pintu hati Sa’ad untuk menemui Rasul Allah Saw, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Kalbu Sa'ad telah disinari cahaya iman, meskipun usianya waktu itu baru menginjak tujuh belas tahun. Sa’ad termasuk dalam deretan lelaki pertama yang memeluk Islam selain Ali bin Abi Thalib r.a., Abu Bakar r.a. dan Zaid bin Haritsh. Cahaya agama Allah yang memancar ke dalam kalbu Sa’ad, sudah demikian kuat, meskipun ia mengalami ujian yang tidak ringan dalam memeluk agama Allah ini. Diantara ujian yang dirasa paling berat adalah, karena ibunya yang paling dikasihi dan disayanginya itu tidak rela ketika mengetahui Sa’ad memeluk Islam. Sejak memeluk Islam, Sa'ad telah melaksanakan shalat dengan sembunyi-sembunyi di kamarnya. Sampai pada suatu saat, ketika ia sedang bersujud kepada Allah, secara tidak sengaja, ibu yang belum mendapat hidayah dari Allah ini melihatnya. Dengan nada sedikit marah, Hamnah bertanya : "Sa'ad, apakah yang sedang kau lakukan ?" Rupanya Sa’ad sedang berdialog dengan Tuhannya; ia tampak tenang dan khusyu' sekali. Setelah selesai menunaikan Shalat, ia berbalik menghadap ibunya seraya berkata lembut. "Ibuku sayang, anakmu tadi bersujud kepada Allah Yang Esa, Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Mendengar jawaban anaknya, sang ibu mulai naik darah dan berkata : "Rupanya engkau telah meninggalkan agama nenek moyang kita, Tuhan Lata, Manata dan Uzza. Ibu tidak rela wahai anakku. Tinggalkanlah agama itu dan kembalilah kepada agama nenek moyang kita yang telah sekian lama kita anut". "Wahai ibu, aku tidak dapat lagi menyekutukan Allah, Dia-lah Dzat Yang Tunggal, tiada yang setara dengan Dia, dan Muhammad adalah utusan Allah untuk seluruh umat manusia," jawab Sa'ad. Kemarahan ibunya semakin menjadi-jadi, karena Sa’ad tetap bersikeras dengan keyakinannya yang baru ini. Oleh karena itu, Hamnah berjanji tak akan makan dan minum sampai Sa’ad kembali taat memeluk agamanya semula. Sehari telah berlalu, ibu ini tetap tidak mau makan dan minum. Hati Sa’ad merintih melihat ibunya, tetapi keyakinanya terlalu mahal untuk dikorbankan. Sa'ad datang membujuk ibunya dengan mengajaknya makan dan minum bersama, tapi ibunya menolak dengan harapan agar Sa’ad kembali kepada agama nenek moyangnya. Kini Sa’ad makan sendirian tanpa ditemani ibunya. Hari keduapun telah berlalu, ibunya tampak letih, wajahnya pucat-pasi dan matanya cekung, ia kelihatan lemah sekali. Tidak ada sedikitpun makanan dan minuman yang dijamahnya. Sa’ad sebagai seorang anak yang mencintai ibunya bertambah sedih dan terharu sekali melihat keadaan Hamnah yang demikian. Malam berikutnya, Sa’ad kembali membujuk ibunya,agar mau makan dan minum. Namun ibunya adalah seorang wanita yang berpendirian keras, ia tetap menolak ajakan Sa’ad untuk makan, bahkan ia kembali merayu Sa’ad agar menuruti perintahnya semula. Tetapi Sa’ad tetap pada pendiriannya, ia tak hendak menjual agama dan keimanannya kepada Allah dengan sesuatupun, sekalipun dengan nyawa ibu yang dicintainya. Imannya telah membara, cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya telah sedemikian dalam. Di depan matanya ia menyaksikan keadaan ibunya yang meluluhkan hatinya, namun dari lidahnya keluar kata-kata pasti yang membingungkan lbunya; Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda sayang, seandainya ibunda memiliki seratus nyawa lalu ia keluar satu persatu, tidaklah nanda akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apa pun juga. Maka sekarang, terserah kepada ibunda, apakah ibunda akan makan atau tidak". Kata kepastian yang diucapkan anaknya dengan tegas membuat ibu Sa’ad bin Abi Waqqash tertegun sesaat. Akhirnya ia mulai mengerti dan sadar, bahwa anaknya telah memegang teguh keyakinannya. Untuk menghormati ibunya, Sa’ad kembali mengajaknya untuk makan dengannya, karena ibu ini telah merasakan kelaparan yang amat sangat dan ia telah memaklumi pula bahwa anak yang dicintainya tidak akan mundur setapakpun dari agama yang dianutnya, maka ibu Sa’ad mundur dari pendiriannya dan memenuhi ajakan anaknya untuk makan bersama. Alangkah gembiranya hati Sa’ad bin Abi Waqqash. Ujian iman ternyata dapat diatasinya dengan ketabahan dan memohon pertolongan Allah. Keesokan paginya, Sa’ad pergi menuju ke rumah Nabi Saw. Sewaktu ia berada di tengah majlis Nabi Saw, turunlah firman Allah yang menyokong pendirian Sa’ad bin Abi Wadqash: “Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu-bapakmu; hanya kepada-Ku-lah tempat kamu kembali. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu turuti keduanya, dan bergaullah dengan keduanya didunia dengan baik dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah tempat kembalimu. Maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Q.S. Luqman: 14-15) Demikianlah, keimanan Sa’ad bin Abi Waqqash kepada Allah dan Rasul-Nya telah mendapat keridhaan Ilahi. Al-Qur’an telah mengabadikan peristiwa itu menjadi pedoman buat kaum Muslimin. Terkadang Sa’ad mencucurkan air matanya apabila ia sedang berada di dekat Nabi Saw. Ia adalah seorang sahabat Rasul Allah Saw, yang diterima amal ibadahnya dan diberi nikmat dengan doa Rasul Allah Saw, agar doanya kepada Allah dikabulkan. Apabila Sa'ad bermohon diberi kemenangan oleh Allah pastilah Allah akan mengabulkan doanya. Pada suatu hari, ketika Rasul Allah Saw, sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasul kembali menatap kepada sahabatnya dengan berkata : "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki dari penduduk surga". Mendengar ucapan Rasul Allah Saw, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash. Disamping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, Sa’ad bin Abi Waqash juga terkenal karena keberaniannya dalam peperangan membela agama Allah. Ada dua hal penting yang dikenal orang tentang kesatriaannya. Pertama, Sa’ad adalah orang yang pertama melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Dan yang kedua, Sa’ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasul Saw dengan jaminan kedua orang tua Nabi Saw. Bersabda Nabi Saw, dalam perang Uhud :”Panahlah hai Sa’ad ! Ayah-Ibuku menjadi jaminan bagimu”. Sa’ad bin Abi Waqqash, hampir selalu menyertai Nabi Saw dalam setiap pertempuran. Sejarah mencatat, hari-hari terakhir Panglima Sa’ad bin Abi Waqqash ialah ketika ia memasuki usia delapan puluh tahun. Dalam keadaan sakit Sa’ad bin Abi Waqqash berpesan kepada para sahabatnya, agar ia dikafani dengan Jubah yang digunakannya dalam perang Badr, sebagai perang kemenangan pertama untuk kaum muslimin. Pahlawan perkasa ini telah menghembuskan nafas yang terakhir dengan meningalkan kenangan indah dan nama yang harum. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi’, makamnya para Syuhada. (BQ)

CARA PROMOSI YANG EFEKTIF

1). SEARCH ENGINE ATAU MESIN PENCARI.
Mendaftarkan situs ke Search Engine merupakan cara promosi paling awal yang harus dilakukan. Semua pengguna internet mempergunakan Search Engine untuk mencari apa saja yang ada di internet. Search Engine bisa mendatangkan hingga 60% dari semua penggunjung di Situs anda jika situs anda bisa menempati rangking 10 besar dari hasil pencarian keyword situs anda di Search Engine populer seperti Yahoo.com atau Google.com.

Saat ini ada puluhan ribu Situs Search Engine di seluruh dunia, tapi Anda tidak perlu mendaftarkan situs Anda ke semua Situs Search Engine. Yang terpenting daftarkan Situs Anda ke Situs Search Engine yang paling banyak penggunanya seperti www.yahoo.com , www.altavista.com , www.infoseek.com , www.lycos.com , www.excite.com , www.webcrawler.com , www.hotbot.com dan www.google.com
Untuk yang dalam negeri, situs Search Engine Nasional yang populer misalnya www.searchindonesia.com , www.naver.co.id , www.indocenter.co.id , www.catcha.co.id.
2). E-MAIL MARKETING.
Promosi lewat e-mail merupakan salah satu cara promosi yang efisien. Melakukan promosi lewat e-mail biasanya memanfaatkan sarana Maling list atau Safelist. Anda bisa menemukan berbagai macam mailinglist mulai dari yang beranggotakan puluhan orang hingga ribuan orang di Yahoogroups misalnya http://groups.yahoo.com.
Maling list atau safelist adalah kelompok email address dari orang-orang yang bergabung dan setuju untuk menerima email dari anggota lain dan mengirim email ke anggota lain. Setiap member Mailing list atau safelist memiliki dan membutuhkan sebuah produk dan jasa atau informasi. E-mail marketing merupakan jenis Direct marketing yang paling murah, efektif dan efisien.
3). VIRAL MARKETING.
Viral marketing adalah konsep marketing yang meniru kerja virus komputer yang bisa bekerja sendiri, menyebar dengan cepat dan secara otomatis menginfeksi jutaan komputer di seluruh dunia. Itulah sebabnya viral marketing juga dinamai dengan traffic virus. Bedanya jika virus komputer sangat merugikan bagi pihak yang terkena tapi viral marketing justru menguntungkan. Konsep dasar Viral Marketing adalah mengijinkan orang lain untuk menggunakan produk Anda secara gratis, produk anda ini bisa berupa ebook, artikel, sofware komputer, software game, ecard, dan lain -lain, selanjutnya pengguna produk anda tersebut diperbolehkan atau diminta untuk memberikannya ke orang lain dan seterusnya secara berantai, tujuannya untuk menyebarkan pemasaran anda lebih cepat melalui internet. Ide viral marketing adalah dengan mengikutsertakan iklan anda pada produk gratisan anda yang bisa dimiliki atau dipakai orang lain yang secara otomatis disebarluaskan ke orang lain."
Contoh Viral marketing adalah e-Books, web hosting gratis, tell a friends scripts, affiliate program atau downline, software komputer dan game, dan artikel.